25.4.06

Kotak Mr. Bean

Pernah memperhatikan kotak pos/bis surat berwarna oranye yang sering dijumpai di pinggir-pinggir jalan?

Ada beberapa hal yang cukup menggelitik saya:
*
Sampai saat ini saya belum pernah melihat ada orang yang memasukkan surat ke kotak surat tersebut. (Mungkin karena saya tidak pernah nongkrongin kotak surat tersebut.)
*
Dengan banyaknya kotak pos tersebar di seluruh kota, tentu akan jadi tugas 'tambahan' bagi pak pos untuk 'ambil' surat secara rutin. Padahal saya bayangkan, dari sekian puluh kotak surat yang ada, mungkin banyak yang kosong. Orang lebih cenderung ke kantor pos, yang juga sudah banyak tersebar di berbagai daerah.
*
Secara Pribadi, saya akan berpikir sekian kali untuk mengirim surat lewat kotak surat tersebut. Selain gak yakin kapan mo diambil sama pak pos, juga gak yakin didalemnya ada apaan. Siapa tahu ada yang iseng masukin sesuatu...
*
Dan yang paling menggelitik saya, kenapa sih mesti di desain sebesar itu? Emang berapa sih rata-rata surat yang dikirim via kotak surat itu. Saya membayangkan kotak surat sebesar itu tentu muat ratusan surat, bahkan Mr. Bean aja bisa masuk khan...
*
Seingat saya, kotak surat tersebut dibuat sekitar tahun 2003-2004. Pada awalnya, sarana tersebut menjadi media iklan sebuah produk rokok (sehingga kita lebih sering menjumpainya di pinggir jalan besar), namun sudah beberapa tahun belakangan tidak lagi. Sekarang justru jadi media bagi poster liar, dari yang nge- art, sampai dengan iklan "terlambat bulan". Mending dijual lagi, jadi media iklan), minimal buat branding sendiri lah... atau kalau enggak mungkin dibikin obyek seni aja.

18.4.06

seratus juta

sekedar intermezo, apa yang bisa terjadi dengan uang seratus juta rupiah.

Seratus Juta Rupiah itu:
* cukup buat beli rumah, di Jogja, tipe 36, atau bahkan lebih.
* bisa beli mobil. BMW 320i tahun 90-a
* 4 notebook vaio terbaru. atau 5 powerbook terbaru.
* bisa dapet sampai 10 motor
* parkir motor 100.000 kali
* bisa dibeli 200.000 gorengan.
* bisa ngasih cepek-an anak jalanan diperempatan 1.000.000 kali
* masih belum cukup untuk placement iklan seperempat halaman full color di KOMPAS. (padahal, kalo iklannya gak efektif, seratus juta ini akan menguap begitu saja, korannya jadi alas tidur -anak jalanan-, atau bungkus - gorengan-)

jadi pengen berdoa... ya Tuhan, lindungilah dari iklan yang sia-sia.....

7.4.06

jalanan jogja



Berkendara- khususnya sepeda motor- di beberapa jalanan di jogja mempunyai titik rawan yang cukup tinggi. Katakanlah jalan kaliurang yang sudah cukup crowded sering dengan menjamurnya tempat usaha di sepanjang jalan itu. Atau jalan Taman Siswo, yang selain sempit, juga sudah cukup crowded dengan banyaknya kendaraan yang melewatinya, terlebih pada saat jam sibuk. Jalan magelang juga mempunyai resiko cukup tinggi, mskibun lajur jalan cukup lebar, namun hal itu justru memicu keinginan untuk memacu kendaraan lebih kencang. Jalan Solo, meski di beberapa bagian dibatasi median jalan, namun tetap saja berbahaya. Beberapa ruas jalan memang tidak didesain untuk volume kendaraan seperti sekarang. Namun tumbuhnya kota, sangatlah merubah kondisi tersebut. Katakanlah di suatu jalan yang dulu memang gak begitu ramai, setelah berdiri suatu cafe yang akhirnya jadi ramai, tentu tingkat pemakai jalan disitu bertambah. bisa dibayangkan berapa tempat seperti itu bermunculan dalam 3 atau 5 tahun terakhir..
Itulah kenapa ada yang namanya Rencana Induk Tata Ruang ota, yang mesti dilaksanakan. Termasuk didalamnya izin untuk usaha di kawasan tertentu.

Selain kondisi jalan, perilaku pemakai jalan juga mempengaruhi tingkat kerawanan jalan. Ada beberapa perilaku pemakai jalan (sepeda motor) yang bisa membahayakan.
- kalau mau menyeberang, sementara dari arah berlawanan masih ramai/sibuk, mereka akan berjalan ditepi di arah yang berlawanan.
- di jalan-jalan sempit, banyak yang melanggar marka, masuk ke jalur berlawanan.
- di lampu merah, banyak yang ambil lajur kiri (emang biasanya kosong karena diperuntukkan yang mau belok ke kiri), tapi sebenernya mereka mau lurus.
- sebaliknya kadang ada yang dilampu merah, mereka ambil lajur paling kanan (kadang sampe di luar jalur), begitu lampu ijo mereka langsung tancep gas belok kiri.

jadi hati-hatilah. sambil tetap jaga perilaku di jalanan.


__________________________________
sekedar sharing. abis jadi korban...

sayang jari



Kemaren bongkar file-file lama, nemuin tulisan ini, kurang lebih bikinnya 3 taon yang lalu, untuk bulettin internal. Begini bunyinya:

"
Ngebayangin gak sih, suatu saat salah satu jari tengah kita sakit, harus di perban, gak bisa buat aktivitas. Entah itu jari kelingking, jari manis, jari tengah, ibu jari, apalagi jari telunjuk. Jari telunjuk kiri yang mempunyai tugas spesial untuk menekan huruf 'a' pada keyboard (meski kadang dibantu jari tengah), tugas paling berat diantara jari tangan kiri. Jari manis, jari tengah dan ibu jari paling-paling kebagian 'Ctrl', ''Alt' dan 'Shift'.
Apalagi jika terjadi pada jari tangan kanan. Kolaborasi jari telunjuk dan jari tengah punya tugas vital untuk klik kiri dan kanan. Meski bisa digantikan duet jari tengah dan jari manis, hasilnya tentu tidak akan maksimal. Ibu jari punya tugas spesial pada sistem pengetikan 1 jari untuk nulis SMS.
AE pasti susah nulis DO, ngetik penawaran, ngitung HPP, atau SMS-an. Apalagi desainer...
Apalagi jika itu terjadi pada lebih satu jari, atau bahkan semua jari paski susah..... hidung kita pasti kotor, gak bisa ngupil.

Itu baru jari,.... bagaimana dengan yang lain?
Tubuh kita, manusia, merupakan sistem yang kompleks untuk mendukung kehidupannya. Jika semua sistem, sistem pencernaan, pernafasan, saraf, kekebalan tubuh, dan lain-lain, dapat bekerja dengan baik, berjalan sebagaimana mestinya, itu yang kita katakan sehat. Sebaliknya, jika salah satu (apalagi lebih) fungsi tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya, itu yang dikatakan sakit. Sebabnya bisa macam-macam, baik internal maupun eksternal. Kebiasaan makan yang salah, pola hidup yang tidak teratur, kondisi lingkungan, cuaca, perubahan musim, sampai terinfeksi atau tertular penyakit.
---------------------------------
apa sih resikonya kerja dibelakang meja, di depan komputer?
---------------------------------

memang resiko tertimpa monitor atau jari keseleo karena keyboard, atau kejatuhan mouse sangat kecil. Paling-paling kesetrum monitor. Tapi jangan salah. Keasyikan didepan komputer, karena lagi mood mendesain, deadline ketat atau alasan lain sering membuat kita menunda makan, minum (males ambil kalo udah abis), bahkan menunda pipis atau yang lebih besar. Belum lagi kalau malam hari, suka kebablasen sampai ganti hari, mau nyuci gelas takut ke belakang, katering abis, males keluar, nunggu yang lewat tak kunjung tiba. Semua itu bisa membuat kondisi dan ketahanan tubuh menurun. Efeknya, gampang terserang penyakit Akibatnya gak bisa beraktivitas
Pendek kata, jaga kesehatan, mulai dari hal-hal kecil. jangan telat makan, jangan nahan pipis, istirahat yang cukup...
Agar kita bisa menciptakan ide-ide segar, setiap hari, untuk hidup lebih menarik.

Jaga kesehatan!
just take care. Jaga, pelihara semua nikmat Tuhan
________________________

*hasil rontgen, akibat 'hit n run' tadi pagi...

crashed!

Tuhan, terimakasih, kau ingatkan lagi.