20.10.06

pulang



Semoga kita merayakan kemenangan yang sesungguhnya. Bukan sekedar menghabiskan THR, membelanjakan tabungan setahun atau berdesakan mudik.
Semoga kita bisa memaknai lebih, untuk hari esok yang lebih baik.

Met lebaran, dan setulus hati, maafkan.

16.10.06

another



album incognito terbaik lainnya: adventures in black sunshine

tracklist:

01. Don't Turn My Love Away
02. Everything Your Heart Desires
03. Close My Eyes
04. The 25th Chapter
05. True To Myself
06. The Principles Of Love
07. This Thing Called Love
08. Fences And Barriers
09. Mindin' My Business
10. Autumn Song
11. Listen To The Music
12. Mr Jones
13. The World Is Mine
14. Beyond The Clouds


lirik:

BEYOND THE CLOUDS

Where even angels fear to fly
Beyond the clouds you and I

cover:

cover dengan desain bersih, dengan hanya menampilkan 'bluey bawa (memanggul) gitar dengan kacamata hitamnya, dengan pilihan font avant garde dan layout minimalis, cukup merepresentasikan album ini secara keseluruhan. sekilas mengingatkan pada albumnya yang 100degrees and rising.
Pemakaian brand incognito dengan tipografi yang ultra-light, seperti juga pada beberapa album sebelum dan sesudahnya (juga dipakai di situs resminya)terkesan minimalis, agak berbeda dengan musiknya yang kaya warna. saya lebih suka brand lama, yang dipakai di album-album awalnya, sampai album positivity.

11.10.06

vision


Hari ini 12 oktober, diperingati sebagai Hari Penglihatan Sedunia (World Vision Day, ya?).

Sejenak pejamkan mata,
biarkan gelap, sesaat mengganti warna.
Nikmati sunyinya.

Hayati, betapa besar nikmat Tuhan.
Yang mungkin tak kita hiraukan,
saat kita masih bisa menikmatinya.

Sudah seharusnya kita bersyukur.
Atas karunia indah warna dunia.
Atas anugerah untuk menikmatinya.

Saatnya bersyukur, dengan menjaganya.
Menjaganya secara lahir dan batin.

10.10.06

beginning



Dont judge the album from the cover.

Album positivity-nya incognito ini memberi arti trsendiri bagiku. Dari album inilah aku mulai kecanduan dengan jazz. Itu terjadi kira-kira tahun 94, 12 tahun yang lalu. Meski sempat 'bereksplorasi ke berbagai aliran, dan sempet kecantol beberapa diantaranya. Dari incognito, mulai menikmati bnh, casiopea, jmrq, level 42, nguber album karimata, emerald, kecantol juga fourplay, spyrogyra, yellow jacket, accoustic alchemy, david benoit, earl klugh, al jerreau, mezzoforte, kecanduan sama michael franks, suka sade, menikmati juga diana krall. Sempet nyoba yang agak mainstream, kayak chick corea, tapi kayaknya gak (belom) bisa menikmati hehe.. pusing.

Album positivity sendiri, menurut saya memang album terbaik dari incognito. Meski dari sisi cover kurang begitu maksimal. Kurang merepresentasikan spirit apa yang ada didalamnya. Dari sisi grafis, kurang adanya unity, dan juga gak ada fokus utamanya. Dari sisi tipografi pun sebenernya masih di maksimalkan. Lain kali pengen

Track-list

01. Still A Friend Of Mine
02. Smiling Faces
03. Where Do We Go From Here
04. Positivity
05. Deep Waters
06. Pieces Of A Dream
07. Talkin' Loud
08. Thinking 'Bout Tomorrow
10. Inversions
11. Better Days
13. Givin' It Up
14. Still A Friend Of Mine (acapella)

lyric

It's early in the morning / The light outside is blinding
You don't want to know / You're so tired of complainin'
'Cos your nine to five ain't workin'
While your dreams just seem to grow and grow

Nothing's clear / It's so confusin'
Intuition's left you / There's no one left to turn to
Until you hear a voice within your heart
Telling you which way to go (Don't you know)

You have got to learn to please your mind / Positively
Tryin' to find a way to spend your time / In positivity

Spend the days here waiting / And all your nights in wishin'
Seasons come and go / As you sleep the tide is risin'
One by one your dreams are drownin'
While you stare and watch the waters flow

Don't spend your days / Watching the way
(Face the power) / (Got to please your mind)

//positivity/positivity/incognito/1993/j.p.maunick/

puasa lagi

Puasa kali ini rasanya lebih besar tantangannya. Lebih besar godaan yang bisa menaburkan esensi puasa itu sendiri. Ekstrimnya mungkin akan sangat berbeda dengan waktu saya kecil dulu.
Kalau dulu kita dibangunkan oleh 'sekelompok' anak kecil, yang dengan senang hati melakukannya. Sekarang kita begitu dimanja oleh berbagai alarm.
Kalau dulu, kita bisa khusuk tarawih, tadarus, sekarang begitu banyak godaan. TV utamanya. Mulai acara sinetron religi yang bikin ketagihan, sampai acara sahur yang dikemas dengan berbagai konsep.
Khusus acara-acara TV kok kayaknya jadi godaan yang besar. Sinetron religi di primetime, bisa menunda acara buka, paling tidak mempercepat acara bersama di meja makan. Acara kuis-kuis, yang menurut saya tidak relevan dengan esensi puasa, semakin jor-joran saja. Bermiliar rupiah di obral tiap harinya. Lha puasa salah satu niatnya adalah bagaimana kita bisa ikut merasakan penderitaan saudara kita yang kurang beruntung, malah disuguhi acara-acara yang menawarkan mimpi mendapatkan uang tanpa kerja keras.
Bahkan saat sahur, hampir semua acara dikemas dalam unsur humor sarkastik. Yang tidak jauh dari kata-kata umpatan, cemoohan yang dikemas dalam humor yang menghibur. Menurut saya kok gak begitu relevan dengan puasa.
Memang itu semua kembali pada diri kita. Kita dibebaskan kok, mau nonton TV atau enggak. Mungkin itu kesempatan kita untuk bisa menguji kesungguhan kita dalam berpuasa.
Selamat berpuasa.

5.10.06

animal day



Tanggal 4 Oktober kemaren diperingati sebagai world animal day atau hari binatang dunia. Di jogja, diperingati dengan aksi kecil sekelompok mahasiswa dan beberapa simpatisan di bunderan UGM. Mereka melakukan aksi happening art dan pembagian flyer berisi pesan moral untuk peduli pada binatang.

+++
Trus itu foto siapa? He.he, itu Michael Franks, salah satu musisi jazz favorit. Suaranya yang khas, bikin suasana adem. Lirik-liriknya sering mengungkap kedekatannya dengan alam, dari pantai sampai hutan amazon. Dia juga penyayang binatang dan juga anti rokok.
Jadi mungkin dia gak bakalan manggung di Festival Jazz di Indonesia, yang selalu disponsori produk rokok.
Happy Animal Day, Mister!

puasa

"Puasa. Saatnya menghentikan kebiasakan buruk, ide jahat, juga hal yang sia-sia lainnya. Setelah puasa, dilanjutkan... berhentinya."

treeboard

Kalau diperhatikan , media iklan luar ruang utamanya billboard, makin hari makin banyak mengisi berbagai sudut kota. Beberapa dalam ukuran yang lumayan besar. Beberapa yang lain berjajar, meski kadang tidak rapi. Lokasinya pun dipilih yang strategis. Sebagian besar titik terisi oleh brand nasional, mulai dari produk rokok, operator seluler sampai produk rumah tangga. Hingga di suatu sudut kota yang muncul hanya brand-brand tersebut, nyaris tanpa identitas lokal.
Melihat rasanya hambar, karena apa yang kita lihat seolah hanya pengulangan, reminder dari apa yang kita jumpai juga di koran, majalah, atau kita tonton di TV. (emang begitu cara kerja iklan.. hehe). Jadi apa yang kita lihat di Jogja, bisa saja kita lihat di kota lain.
Otonomi daerah memang memacu tiap daerah untuk mendapatkan pemasukan sebesar-besarnya, termasuk lewat pajak iklan tersebut. Kompensasipun biasanya hanya berupa papan himbauan (yang ukurannya tidak seberapa) dengan pesan yang tidak begitu persuasif. Mungkin perlu pemikiran lebih lanjut tentang kompensasi ini, baik melalui papan himbauan yang lebih menyentuh, lebih provokatif, atau mungkin lebih jauh lagi kompensasi terhadap lingkungan sekitarnya. Misalnya ya.. tiap titik billboard harus disertai dengan pohon setinggi billboard tersebut, atau luasan hijau seluas billboard tersebut. Jadi kalau pohonnya belum gedhe, ya artinya billboardnya gak boleh gedhe... lebih hijau, lebih bermanfaat bagi orang banyak.

3.10.06

dendam



Waktu masih kecil dulu, jaman SD, paling seneng kalo kenaikan kelas. Sehabis liburan panjang, trus diajak ke toko buku (maklum di kampung, toko bukunya jauh...), meski cuman beli buku pelajaran, senengnya bukan maen. Sampe berhari-hari betah membuka-buka, meciumi aromanya (kebawa sampe sekarang, kalo beli buku ato majalah baru mesti diciumin dulu...aromanya - semoga bukan kebiasaan yang berbahaya).

Sekarang, penerbitan udah maju pesat, baik buku, majalah, impor maupun lokal, baik dari segi isi maupun tampilan fisiknya. Buku-buku untuk balitapun keren-keren. Hasilnya, tiap liat buku bagus, gatel pengen beli (kalo ada duit biasanya jadi lupa kebutuhan laen.. hehe). Kadang mikirnya gini: dulu, waktu seusia Dadap, gak sempet kenal buku bagus, jadi ya sekarang harus lebih baek dong. hehe..

Untungnya si kecil juga suka banget sama yang namanya buku. Lumayan banyak untuk anak seusia dia. Abisnya, dari semua mainan yang dibeliin, paling tertarik ke buku. (anak kecil yang aneh, tapi bagus ya...).
Jadilah saat-saat ngajak si kecil ke toko buku, jadi saat yang membahagiakan.