paradigm or paterned?
Pernah lihat logo pemda? kayaknya semua orang pernah deh. Ya.. minimal yang punya KTP dan pernah memperhatikannya pasti ada (eh yang KTP baru kayaknya gak ada ya..? sayang). Sekilas logo-logo pemda (kota dan kabupaten daerah tingkat 2, maupun provinsi)kelihatan mirip-mirip. Minimal tipikal gitu. Disitu ada unsur-unsur grafis yang (akhirnya) semua orang jadi apal. Ada padi dan kapas lambang kemakmuran dan kesejahteraan, ada bintang lambang Ketuhanan, dll. Biasanya di masing-masing logo juga memasukkan unsur yang jadi andalan atau ciri khas daerah tersebut. Kalau daerah yang ada pantainya, logonya ada gambarnya laut atau perahu, atau ikan. Kalau di daerah tersebut ada dipegunungan, tentu dimasukkan grafis dunung, dst, dst. Ketika semua menampilkan ciri masing-masing, dengan cara yang kurang lebih sama, maka hasilnya pun kurang lebih sama.
Hal yang hampir sama terjadi pada logo universitas, khususnya universitas negeri. Hampir semua menggunakan shape bunga padma, yang segi lima, sebagai lambang ilmu pengetahuan, dengan eksekusi yang kurang lebih sama. Akibatnya untuk membedakan mereka memasukkan unsur lain sebagai pembeda, misalnya warna jas almamater. Tetapi dalam perkembangannya, entah karena kesadaran atau pengaruh dari luar, sudah banyak logo universitas yang sudah keluar dari paritas.
Kembali ke logo Pemda. Kalau misalnya ada yang mencoba membuat gebrakan keluar dari paradigma yang ada, bikin logo yang lebih modern, lebih esensial, lebih representatif dan lebih inspiring, mungkin akan banyak yang mengikuti jejaknya.
Tentu saja ini kesempatan luas bagi tukang buat logo.
Tinggal hitung berapa jumlah pemda tingkat II dan Provinsi se-Indonesia.
Sebelum keduluan Landor, ada yang mau coba?
No comments:
Post a Comment