puasa lagi
Puasa kali ini rasanya lebih besar tantangannya. Lebih besar godaan yang bisa menaburkan esensi puasa itu sendiri. Ekstrimnya mungkin akan sangat berbeda dengan waktu saya kecil dulu.
Kalau dulu kita dibangunkan oleh 'sekelompok' anak kecil, yang dengan senang hati melakukannya. Sekarang kita begitu dimanja oleh berbagai alarm.
Kalau dulu, kita bisa khusuk tarawih, tadarus, sekarang begitu banyak godaan. TV utamanya. Mulai acara sinetron religi yang bikin ketagihan, sampai acara sahur yang dikemas dengan berbagai konsep.
Khusus acara-acara TV kok kayaknya jadi godaan yang besar. Sinetron religi di primetime, bisa menunda acara buka, paling tidak mempercepat acara bersama di meja makan. Acara kuis-kuis, yang menurut saya tidak relevan dengan esensi puasa, semakin jor-joran saja. Bermiliar rupiah di obral tiap harinya. Lha puasa salah satu niatnya adalah bagaimana kita bisa ikut merasakan penderitaan saudara kita yang kurang beruntung, malah disuguhi acara-acara yang menawarkan mimpi mendapatkan uang tanpa kerja keras.
Bahkan saat sahur, hampir semua acara dikemas dalam unsur humor sarkastik. Yang tidak jauh dari kata-kata umpatan, cemoohan yang dikemas dalam humor yang menghibur. Menurut saya kok gak begitu relevan dengan puasa.
Memang itu semua kembali pada diri kita. Kita dibebaskan kok, mau nonton TV atau enggak. Mungkin itu kesempatan kita untuk bisa menguji kesungguhan kita dalam berpuasa.
Selamat berpuasa.
No comments:
Post a Comment