lagi tentang logo
*Jadi pengen nglanjutin soal logo.
Pernah suatu saat saya terlibat dalam proses pembuatan logo Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Diawali dengan sebuah pitching, yang akhirnya dimenangkan meski persiapannya pas-pasan. Masih inget banget saat itu bikin presentasi dengan powerpoint yang disimpen di CD, maklum waktu itu belum punya laptop (padahal lawan pitchingnya udah pawa iBook). Agak sial, CD powerpointnya gak bisa dibuka. Untung, iseng waktu sebelum berangkat bikin salinan presentasi di mika transparan untuk OHP(jadi inget waktu kuliah). Jadilah presentasinya OHP vs iBook. Untunglah menang. (Pak Win memang hebat).
Banyak hal yang dihadapi dalam proses panjang pembuatan logo tersebut. Di mulai dari gathering data: Wawancara para pendiri Yayasan yang sudah susah dicari, cari referensi dari berbagai sumber, dari buku, paper dan tentu saja dari internet, mendalami institusi dari pengenalan organisasi, sampai dengan culture yang ada disana.
Pengolahan data tersebut pun tidak kalah beratnya. Melibatkan seluruh tim Departemen Kreatif (waktu itu sekitar ada 7 orang), dengan brainstorming yang intensif. Draft logo di kaji secara internal dengan sampling ke beberapa responden, sebelum disusun dalam sebuah presentasi ke Klien. Dan begitulah, presentasi dilakukan secara berkala di depan Tim,(waktu itu dibentuk sebuah tim dari pihak Klien yang terdiri dari 5 orang yang dianggap mewakili bidang keahliannya masing-masing). Proses ini kadang diikuti dengan konsultasi ke pihak yang lebih 'berwenang', dalam hal ini Yayasan.
Proses pembuatan slogan pun tak kalah seru. Untuk mendapatkan slogan "serviens in lumine veritatis", lumayan panjang prosesnya. Harus mewawancarai beberapa "Romo" sampai dosen Filsafat. Dengan melaui beberapa presentasi, revisi dan konsultasi, barulah disepakati slogan tersebut.
Dengan berbagai proses tersebut, akhirnya bisa juga diselesaikan proses pembuatan logo tersebut. Dari awal sampai dengan selesai, memakan waktu lebih dari 2 tahun. Melelahkan memang.
Hasilnya? ya begitulah. Puas? Tentu tidak. Tapi setidaknya itulah hasil terbaik, dengan segala kondisi dan proses yang ada saat itu. Dan setidaknya saya telah melalui proses yang saya anggap benar.
Dari kasus tersebut, saya bisa memahami sebuah logo bisa saja secara visual terlihat sederhana, namun dibalik itu terkadang ada proses panjang dan melelahkan.
Mungkin seperti itu juga yang terjadi pada logo Pertamina. Entah kalau tidak.
No comments:
Post a Comment